15 March 2018

Saatnya Muslim Bicara!

Saatnya Muslim Bicara!

Data Buku:
Judul  Saatnya Muslim Bicara! Opini Umat Muslim tentang Islam, Barat, Kekerasan, HAM, dan Isu-Isu Kontemporer Lainnya.

Penulis            : John L. Esposito dan Dalia Mogahed
Penerbit           : Mizan Bandung
Cetakan           : Cet. Kedua 2008 
Tebal               : 254 halaman
Resensiator      : Muhammad Nasir

Apakah anda -sebagai seorang muslim yang dianggap bukan siapa-siapa- pernah dimintai pendapat mengenai isu-isu terhangat tentang Islam? Lalu, apakah pendapat anda itu menjadi penting?

Gallup Global Institut sudah melakukannya, menggagas jajak pendapat tingkat dunia (World Poll). Hasilnya dituangkan dalam buku “Saatnya Muslim Bicara! Opini Umat Muslim tentang Islam, Barat, Kekerasan, HAM, dan Isu-Isu Kontemporer Lainnya.” Memang bukan buku baru, tetapi isinya masih relevan dan jarang dikutip oleh juru bicara kita di televisi-televisi swasta.

Menurut Gallup, jajak pendapat itu didasarkan pada enam tahun riset dan lebih dari 50.000 wawancara terhadap responden yang mewakili 1.3 milyar Muslim di lebih dari 35 negara yang sebagian besar penduduknya Muslim atau memiliki penduduk Muslim yang signifikan. Jajak pendapat ini menjadi yang terbesar dan yang paling komprehensif di antara studi sejenis. Dalam pendahuluan buku ini disebutkan bahwa responden jajak pendapat itu adalah mayoritas yang dibungkam atau mungkin terbungkam (hal.13). Karena dalam jajak pendapat itu disertakan muslim Indonesia, barangkali saja andalah salah satu respondennya.

Ada banyak isu yang terapung-apung, tak jelas duduk perkaranya setelah peristiwa serangan 9/11 2001, di antaranya terorisme, radikalisme dan fundamentalisme yang dikaitkan dengan Islam, tatanan dunia baru dan sebagainya. Namun yang paling sering diungkap tentu saja yang terkait dengan Islam, baik tokoh Islam, orang Islam dan tema-tema Islam lainnya.

Hanya saja di tengah gelombang isu tersebut, siapakah sebenarnya yang mesti bicara atas nama Islam? Di kulit belakang buku ini tertulis pertanyaan yang provokatif, “Suara siapakah yang mewakili opini umat Muslim yang sesungguhnya? Kelompok Fundamentalis yang mengorbarkan permusuhan terhadap Dunia Barat? atau Kelompok liberal yang menyerukan "kebebasan berpikir" dengan kiblat Barat?

Terlepas dari kemestian di atas, buku ini sudah menyajikan fakta yang berharga bagi kita, bahwa dunia Islam terasa lebih lapang karena adanya pendapat alternatif.


Kita dan Dunia Polling

Polling atau jajak pendapat akhir-akhir ini menjadi popular di Indonesia, terutama terkait dengan isu-isu politik elektoral seperti pemilihan presiden, gubernur, bupati, walikota bahkan artis paling popular. Namun, belakangan, jajak pendapat justru menjadi hal yang memuakkan karena penyimpangan tujuan jajak pendapat itu sendiri. Misalnya untuk pencitraan seseorang atau untuk menipu publik dengan fakta-fakta palsu.

Indonesia sejak dihantam bola panas terorisme terasa agak terbakar dengan tuduhan yang tidak menyenangkan seperti sarang teroris, pabrik Islam radikal dan sebagainya. Media massa seperti sedang melakukan pembingkaian (framing) terkait dengan keberadaan sekelompok kecil ormas Islam radikal. Islam radikal-pun sering disebut dalam satu tarikan nafas dengan teroris. Itu disebabkan juru bicara Islam dalam kasus terorisme di Indonesia biasanya tokoh Islam yang dicurigai beraliran keras, tokoh Islam moderat yang anti dengan radikalisme, kepolisian dan teroris itu sendiri. Seolah-olah itulah suara Islam Indonesia sesungguhnya.

Mestinya polling perlu juga dijalankan untuk melihat masalah yang sering diributkan akhir-akhir ini seperti kasus Ahmadiyah dan sebagainya. Tujuannya agar suara dominan umat Islam terhadap suatu persoalan menjadi jelas. Tidak dibajak-bajak lagi atas nama “Umat Islam Indonesia”. Tetapi, umat Islam yang mana?


Kembali ke Buku ini

Buku ini enak dibaca. Hasil jajak pendapat itun ditulis oleh John L. Esposito, Pakar Dunia Islam yang otoritatif  bersama analis senior Gallup Dalia Mogahed. Buku ini dibagi kepada lima bagian yang nampaknya menjadi fokus perhatian jajak pendapat, yaitu pendapat umum yang menjelaskan Siapakah Kaum Muslim (bagian 1), pilihan jalur politik Islam, demokrasi atau teokrasi (bagian 2), Apa yang membuat seseorang menjadi Radikal (bagian 3), isu feminisme dalam “Apa yang diinginkan Kaum Perempuan (bagian 4) dan terakhir soal tata pergaulan global, “bertikai atau berdampingan? (bagian 5) 

Selain itu, pesan buku ini sangat mudah ditemukan. Berbagai fakta ditebar di hampir setiap halaman. Karen Armstrong, penulis Sejarah Tuhan memberi endorsement buku ini dengan sebuah rekomendasi "Bacaan wajib untuk para pembuat kebijakan, jurnalis, reporter, guru,mahasiswa, dan cendekiawan."

Akhirnya saya menurut saja dengan endorsement Karen Armstrong, tidak ada salahnya dibaca sebagai opini alternatif yang jarang-jarang bersua dan dikerjakan orang.

*Muhammad Nasir, Pembaca buku dan peminat sejarah.
  Aktif di Magistra Indonesia, Padang


tulisan lama

No comments: