22 March 2022
Perang-perang di sekitar Ramzan Kadyrov
Perang-perang di sekitar Ramzan Kadyrov
Siapa yang tak kenal sosok Vladimir Putin yang mendadak viral. Entah karena ia presiden Rusia, entah karena kata Ura" diujung kalimat Brazikowaz Sinyom Ilika Padiede’, atau ‘Se Prazdmikom Vas, Se Dnem Velikoy Pobedy’ atau ‘С праздником вас, с днем великой победы’ yang artinya menurut google adalah "Selamat berlibur untukmu, selamat hari kemenangan, horeee!"
Mengutip hasil analisis big data oleh Evello--Platform, yang dirilis 5 maret 2022 lalu, menunjukkan betapa besarnya atensi publik Indonesia terhadap konflik bersenjata Rusia-Ukraina tersebut. Tak kurang 96 ribu artikel sudah nengasup pengetahuan publik Indonesia tentang konflik tersebut. Ajaibnya, hampir semua artikel menunjukkan keberpihakan terhadap Rusia dan tentu saja kekaguman terhadap Presiden Putin. Belum lagi konten2 sitkom di pelbagai platform media sosial. Uraaa...
Namun di balik sosok Putin ternyata ada satu sosok yang nyaris terlupakan, yaitu Ramzan Akhmadovich Kadyrov, Presiden Republik Chechnya. Guardian melaporkan bahwa Kadyrov memimpin langsung pasukan paramiliter Rusia. 12 ribu di antaranya merupakan pasukan Cechnya.
Dari Kiev, Ukraina Kadyrov menulis pesan kepada pemimpin Ukraina, "Hari itu kami berada sekitar 20km darimu, Nazi Kiev, dan sekarang kami bahkan lebih dekat. Menyerahlah atau kamu akan dihabisi!" tulis Kadyrov sebagaimana dikutip The Guardian.
Nun di belakang gemuruh Ura... Ura... Uraaa... Netizen Indonesia terbelah ketika membicarakan sosok Kadyrov. Tak lain karena jenggot Kadyrov sebagai penampakan simbolik keislamannya. Gara2 jenggot ini, netizen Indonesia Raya varian Cebong-Kadrun (maaf, saya terpaksa menggunakan istilah ini) berdebat panas. Mereka berdebat seolah-olah Kadyrov adalah sosok yang akan ikut mempengaruhi politik Indonesia.
Sebelah pihak menyebut Kadyrov sebagai kadrun boneka Putin yang bodoh, eks teroris binaan Rusia. Ia dimaki-maki karena memerintah Chechnya dengan tangan besi. Di antaranya menyinyiri program prestisius pembangunan puluhan masjid iconic, tahfidz Qur'an, penghapusan alkohol dan rokok di Chechnya. Tak jarang nyinyiran ini ditutup dengan ungkapan hate spin "take a beer!"
Sebelah lagi menyebut Kadyrov sebagai sosok pemimpin muslim Chechnya yang soleh, hafidz Qur'an, peduli ulama, pencinta habaib dan bapak pembangunan Chechnya. Sosok ini dinilai sebagai pemimpin yang diimpikan oleh muslim Indonesia.
Menarik dicermati. Di luar kelompok netizen, terbelahnya pandangan netizen terhadap sosok Kadyrov tidak lepas dari kecendrungan ideologi dan kepemilikan media massa. Tanpa menyebut nama medianya (google saja sendiri), terlihat bagaimana kata dan istilah yang digunakan media massa saat memberi identifikasi tambahan untuk sosok ini.
Ada media yang menyebut Kadyrov sebagai presiden muslim, presiden hafidz dan sebutan yang berkonotasi islam lainnya. Ada pula yang menulis Kadyrov sebagai eks separatis Chechnya, mantan pemberontak Chechnya, pemimpin kejam Chechen haus darah dan sebagainya. Sebutan ini secara nyata menunjukkan bagaimana ideologi dan kepentingan di luar pemberitaan ikut bermain. Terlihat pula bahwa konflik Rusia-Ukraina adalah "sesuatu", kepentingan dan fokus pemberitaan adalah "sesuatu yang lain"
Di sinilah netizen perlu menyadari bahwa ranah perang itu bukan sekitar Rusia dan Ukraina saja. Perang itu sejatinya akan terus terjadi dalam berbagai bentuk. Satu perang akan diikuti oleh perang-perang lainnya. Bertindihan. Misalnya dengan mengetahui persepsi publik terhadap sosok Ramzan Akhmadovich Kadyrov, kita akan paham, bahwa ternyata di luar Perang Rusia-Ukraina, ada perang isu anti NATO, anti Rusia, anti Amerika, Islamophobia dan sebagainya. Mungkin saja kita adalah bagian dari perang itu, dengan senjata android yang terhunus.
Setelah menulis status ini, saya akan mencari kabar tentang Habib Nurmagomedov, Wladimir dan Vitali Klitschko, Garry Kasparov dan Andriy Shevchenko. Sedang apa mereka sekarang. Tentu saja tak lupa menunggu percakapan mutakhir antara Fiki Naki dengan Dayana di OmeTV, gadis Rusia nya itu.
Ura!
...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment