10 September 2024

Di Bawah Kuasa Neraka

 Muhammad Nasir

 

Bias bara api neraka semakin menyala. Bertingkah dengan suara jeritan samar di kejauhan. Dinding neraka menanyangkan baya-bayang dua sosok hitam bergoyang-goyang. Tetapi pemilik bayangan itu, satunya berwajah garang dengan kulit merah menyala dan tanduk melengkung ke belakang. Mirip dengan sosok yang digambar oleh buku siksa neraka yang pupoler tahun 1980-1990an. Dialah Zaalfash, kepala neraka. Ia telah memimpin ribuan jiwa menuju siksaan abadi selama ribuan tahun.

Di hadapannya, seorang pria tua. Duduk santai menyilanhgkan tangan di dada. Ia tampak tenang namun penuh perhitungan dan berbahaya. Mantan Kepala Biro Politik Partai Keranjang Kuning, Tuan Dr. (HC). Anantakana. Mereka berdua duduk di meja panjang yang dikelilingi kobaran api.

Sepertinya kedua sosok itu sedang berpikir, atau mungkin juga sedang berdebat panas. Saya yang sedang jalan-jalan pagi di surga mengintip mereka dari celah rimbunan semak firdaus  yang wangi dan lembut. Saya sepertinya hanya mendengar potongan percakapan mereka di pertengahan saja. Entah sejak kapan dan apa asal mulanya.

 

13 July 2024

Catatan Akhir Semester

Education is the passport to the future

Muhammad Nasir

 

Mengikuti perkuliahan yang penuh tantangan, dengan keterbatasan fisik sebagai seorang manusia pra lanjut usia (kata WHO), saya sering kali merasa seperti seorang musafir yang lelah menapaki gurun pasir yang tak berujung. Haus, tapi tak punya air. Setiap langkah terasa berat, setiap hari adalah perjuangan yang tak kenal lelah (siapa bilang? Ini melelahkan, bro!).Semua harus dihadapi seperti di medan perang. Tidak serius, mati konyol. Kalau serius, ada banyak kemungkinan; masih hidup dan pegal-pegal, masih hidup dengan tubuh penuh luka, atau mati syahid (masya Allah).


Namun, di balik kesulitan itu, terdapat segudang pengalaman yang tak ternilai. Melalui pembacaan intens ratusan jurnal, saya berhasil menghasilkan 49 artikel review. Pembacaan yang belum tentu benar dan review yang belum tentu akurat. Tetapi, setiap artikel adalah buah dari kerja keras melawan gerak waktu waktu yang berjalan cepat.

 

Dari malam-malam panjang yang dihabiskan dengan membaca dan merenung (dan membaca WA). Beberapa dari artikel tersebut telah diterbitkan, sementara yang lain sedang dalam proses editorial. Setiap kata yang tertulis adalah manifestasi dari semangat yang membara, sebuah dedikasi terhadap ilmu pengetahuan yang tak pernah surut dan menyala-nyala.